Jumat, 07 November 2014
Fajar dan Senja
Fajar dan Senja, adalah dua hal yang berbeda
Fajar dan Senja , mereka memanglah
serupa, tapi tidaklah sama
mereka dapat beriringan, walau
tetap tidak dapat berdampingan
mengiringi Bumi dengan
Mentari sebagai pengikatnya
mereka begitu peduli terhadap Bumi,
saling melengkapi dan saling
memberi apa yang dimiliki
Fajar membuka sepercik sinarnya,
untuk sedikit saja
Senja menutup seberkas teriknya,
untuk sebentar saja
mereka bersama ciptakan
indahnya terbit dan terbenamnya
Sang Mentari, dengan cara mereka
sendiri...
mereka sadar, bahwa suatu hal
yang tidak dapat dilakukan bersama
bukan berarti tidak dapat dijalankan bersama
mereka hanya perlu untuk menikmatinya,
itu saja...
notes: anggaplah aku sebagai sang fajar dan kamu sebagai senja-nya, jadikan bumi adalah jarak kita dan mentari adalah ikatan berdua. semoga kita selalu bahagia, sampai kita berhenti dari perputarannya.
Kamis, 08 Mei 2014
Jumat, 25 April 2014
Ada Rindu yang Menggebu
Ada rindu yang menggebu
Pada waktu yang terus berlalu
Ada rindu yang menggebu
Pada hati yang lelah menunggu
Ada rindu yang menggebu
Pada pagi yang masih lesu
Ada rindu yang menggebu
Pada malam-malam yang kelu
Ada rindu yang menggebu
Pada sesak yang terasa pilu
Ada rindu yang menggebu
Pada pertemuan yang telah berlalu
Ada rindu yang menggebu
Pada dua insan yang akan bertemu
Setelah sekian lama kita menunggu
Masih saja menggetarkan hatiku
Rasanya seperti jatuh cinta lagi, padamu
Yang buatku gugup tak menentu
Ada rindu yang menggebu
Pada waktu yang terus berlalu
Ada rindu yang menggebu
Pada hati yang lelah menunggu
Ada rindu yang menggebu
Pada pagi yang masih lesu
Ada rindu yang menggebu
Pada malam-malam yang kelu
Ada rindu yang menggebu
Pada sesak yang terasa pilu
Ada rindu yang menggebu
Pada pertemuan yang telah berlalu
Ada rindu yang menggebu
Pada dua insan yang akan bertemu
Setelah sekian lama kita menunggu
Masih saja menggetarkan hatiku
Rasanya seperti jatuh cinta lagi, padamu
Yang buatku gugup tak menentu
Ada rindu yang menggebu
Sabtu, 19 April 2014
Selasa, 25 Februari 2014
Aku Bersumpah Kepada Tuhan
Sebelumnya
mungkin memang aku yang paling ahli untuk bersikap cuek, tapi tidak
lagi setelah mengenalmu. Aku hanya selalu berusaha agar topik
pembicaraan kita tidak pernah habis, walau terkadang juga sering kurang
asik; garing. Katamu.
Iya, kamu selalu saja bilang seperti itu. Entah waktu aku masih ngelucu, ataupun memujimu. Itu semua semata-semata hanya karena aku betah berlama-lama bercakap denganmu. Mau sekadar lewat pesan singkat, atau langsung menatap ke kedua bola matamu. Bagiku, tak ada percakapan yang biasa, semuanya terasa begitu luar biasa.
Karena disitulah aku menemukan bahagiaku sendiri, yang ada pada diri kamu. Kamu tidak perlu menjadi seperti orang lain, cukup menjadi kamu saja, aku sudah merasa beruntung memilikimu. Kamu juga tidak perlu merasa minder jika hendak bertemu denganku, bagaimanapun kamu, tetap kamu yang tercantik dimataku, tetap kamu alasan sederhana dari bahagiaku.
Iya, kamu selalu saja bilang seperti itu. Entah waktu aku masih ngelucu, ataupun memujimu. Itu semua semata-semata hanya karena aku betah berlama-lama bercakap denganmu. Mau sekadar lewat pesan singkat, atau langsung menatap ke kedua bola matamu. Bagiku, tak ada percakapan yang biasa, semuanya terasa begitu luar biasa.
Karena disitulah aku menemukan bahagiaku sendiri, yang ada pada diri kamu. Kamu tidak perlu menjadi seperti orang lain, cukup menjadi kamu saja, aku sudah merasa beruntung memilikimu. Kamu juga tidak perlu merasa minder jika hendak bertemu denganku, bagaimanapun kamu, tetap kamu yang tercantik dimataku, tetap kamu alasan sederhana dari bahagiaku.
Rabu, 19 Februari 2014
Selasa, 18 Februari 2014
Minggu, 09 Februari 2014
Yang Tidak Aku Ketahui Sekarang
Yang tidak aku ketahui sekarang adalah,
kapan aku akan berhenti untuk memperjuangkanmu?
Bisa sekarang, esok, atau tidak untuk selamanya.
Semuanya kembali pada,
'seberapa pantas kamu untuk diperjuangkan'
kapan aku akan berhenti untuk memperjuangkanmu?
Bisa sekarang, esok, atau tidak untuk selamanya.
Semuanya kembali pada,
'seberapa pantas kamu untuk diperjuangkan'
Kamis, 09 Januari 2014
Sedikit Cerita Untuk Masa Depan
Selamat Ulang Tahun, Sayang :))
Semoga berkah dunia akhirat, rajn ibadah, tambah sholehah, patuh sama orangtua, sukses buat UN, lancar SNMPTN nya semoga diterima. Dan semoga semua yang kamu citakan tercapai. Amin
Hanya sebuah wujud doa, aku berharap kau slalu bahagia :)
Nih ada sedikit cerita, yang akan menjadi kenangan kelak di masa depan. Aku berharap, kita masih bisa mengenangnya bersama.
Maaf kalau agak berantakan, buatnya juga tanpa persiapan, yang pertama aku buat juga. Aku harap kamu suka :D
Semoga langgeng sama aku babiiii !!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)