Selasa, 25 Juni 2013

Jawaban dari Pertanyaan yang Belum Sempat Aku Berikan

Teruntuk kamu, seseorang yang sedang jauh disana. Jaga diri baik-baik yaaa... :)
 
Saat itu, aku memang sudah menjawab pertanyaan yang kamu ajukan, namun menurutku, aku akan menjelaskan secara spesifiknya disini, sebagai luapan kejelasan dari jawabanku yang mungkin kurang menjelaskan semuanya bagimu. Karena disini, tidak ada yang membebani, lain halnya ketika menjawabnya ke kamu, rasanya seperti orang bodoh yang mengerti apa yang akan dikatakan namun tidak bisa mengungkapkannya.

-
 
Kamu sempat bertanya tentang rasa, rasa yang dulu pernah aku ungkapkan sebelumnya. Dan juga tentang kebenaran untuk menunggumu. Aku akan menjelaskannya disini, semuanya. Mungkin kamu tidak akan mengetahuinya, karena mungkin kamu tidak tahu keberadaan blog ini. Yah...maaf, aku masih terlalu pengecut untuk memberikan jawaban semuanya.

Mengenai rasa, mungkin tidak banyak yang bisa aku jelaskan lagi, karena semuanya sudah aku jelaskan, bukan dengan kata-kata yang aku ucapkan, melainkan secara tidak langsung yang sehari-harinya aku terapkan. Mungkin kamu tidak sadar, tapi ketahuilah. Rasa itu selalu ada mengiringi hari-hariku, setiap harinya, kemanapun aku pergi.

By Time






"By Time, Indeed , mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience."

Disini, Hati Ini Sepi


Disini, sudah terisi namun terasa sepi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun belum mampu mengusir sepi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun masih saja berteman dengan sepi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun masih belum ada yang mengawasi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun masih saja menikmati sunyi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun belum mampu untuk menerangi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun masih belum ada yang melengkapi.

Disini, sudah ada yang mengisi namun tidak untuk menemani.

Disini, sudah ada yang mengisi namun masih saja menyendiri.

Disini, hati ini sepi, namun tak ingin untuk mencari lagi.


Dibuat di Juni awal

Senin, 24 Juni 2013

Kupas Tuntas Bio Aku di Twitter Part 1

Kalau dulu atau sebelum-sebelumnya bio aku itu "Seorang jomblo berakreditasi yang terlalu dengki dengan playboy-playboy basi". Itu ada alasannya. Paham kan? atau jangan-jangan emang akunya aja yang aneh ya...

Maksud dari kata jomblo berakreditasi itu adalah jomblo berkelas atau jomblo berpangkat, disebabkan oleh lamanya jabatan yang disandang itu sendiri, atau juga kuatnya kesabaran dalam menghadapi bully-an.

Sedangkan maksud dari playboy-playboy basi itu tau sendiri lah, ya para pemain hati wanita atau seseorang yang suka mempermainkan perasaan wanita. Dengan cara mereka yang mengumbar kata romantis untuk sesumbar janji yang terus di ingkari. Bagi kaum jomblo, tingkah mereka itu basi!

Sedangkan aku, sang jomblo berakreditasi yang terlalu dengki dengan playboy-playboy basi. Selalu lantang meneriakkan kalimat itu. Ya, karena kami, kaum jomblo, berkelas.
Inti dari maksud diatas, Kami, atau khususnya aku, benci dengan mereka-mereka yang dengan mudah dan entengnya mempermainkan perasaan wanita begitu saja. Padahal bagi kami, beruntunglah mereka-mereka yang bisa dengan mudah dicintai oleh wanita, yang satupun begitu susah untuk kami semua rasakan. Atau mungkin, karena kami semua iri terhadap mereka. Ya, karena kami, jomblo berakreditasi, sangat ingin merasakan apa itu rasanya dikasihi.


Minggu, 23 Juni 2013

Rasa yang Harus di Hempaskan

Memang benar kalau kata si Oka aka landak gaul, kalau kita gak bisa terus-terusan egois, membiarkan semua macam rasa itu terpenjara. Karena perasaan juga butuh kebebasan, dimana rasa ingin terbang untuk di utarakan.

Dan memang benar kalau seseorang yang sedang jatuh cinta itu adalah peneliti yang mahir, karena aku juga melakukan hal yang sama untuk mengetahui apapun sebisa yang aku mampu tentang dia. Ya mungkin hanya sebatas mengetahui sifat-sifat dasar terluarmu.

Bukan sekedar alasan "setiap manusia juga ada batas kesabaran" ketika kesabaran itu mencapai batasnya, tapi gimana kita bisa membuktikan perkataan yang pernah terucap sebelumnya, ya kata-kata "aku benar-benar akan menunggumu". Dengan itu kita bisa membuktikan bukan hanya kepada diri sendiri, namun juga dia. Tentang perkataan seorang Lelaki. Tentang bukan hanya berujar janji yang tak tahu kemana pergi, tapi juga berlandaskan realita bukti.

Mungkin ini waktunya

Mungkin ini waktunya...

Mungkin emang, ini adalah cara paling nggak terkeren yang pernah kamu temui. Tapi untuk ini semua aku udah mempersiapkan semuanya, termasuk udah berpikir ntar kedepannya bakal gimana dari segi positif maupun negatifnya. Maupun juga udah belajar untuk ikhlas menerima, jikalau tidak sesuai dengan harapan yang mengawang, termasuk untuk patah hati.

Jumat, 14 Juni 2013

(:

Semua beban rindu itu, terjawab oleh pesan masukmu. Dengar, jantung ini berdetak untukmu, singkat kata bahagiaku *kurungbukatitikdua*

Rabu, 12 Juni 2013

Perihal Jatuh Cinta



Kita sebagai manusia adalah makhluk yang aneh. Ketika memulai sesuatu, kadang kita ingin menghentikannya. Namun, ketika hal tersebut berakhir, kita ingin mengulangnya.

Salah satu contohnya adalah ketika jatuh cinta. Ketika kita merasa cinta kita tak akan terbalas, bertepuk sebelah tangan, atau mungkin hanya sebuah kayalan, kita memaksakan diri untuk menghentikan debar-debar di dada itu tanpa mencoba membuktikan sebelumnya. Namun, ketika debar itu hilang, kita malah merindukannya.

Jatuh cinta itu seperti jam pasir. Kita balikkan, lalu pasir mulai berjatuhan ke bagian bawah yang kosong. Jika sudah habis, tinggal tunggu saja waktunya membalikkannya lagi, berulang-ulang. Hingga suatu saat, kita akan menemukan suatu keadaan di mana pasir itu tak akan berpindah tempat. Ya, ketika kita posisikan jam pasir itu berbaring.

-

mengigau

Selasa, 11 Juni 2013

Malam ini seharusnya


Malam ini seharusnya aku menjadi angin. Menyejukkan, menghantarkan pesan-pesan malam melalui mimpimu.

Malam ini seharusnya aku menjadi alunan. Penghantar tidur, membawaku menari menuju kebisuan mimpi.

Malam ini seharusnya aku menjadi lantunan. Doa selamat, buat kamu sebelum terlelap.

Malam ini seharusnya aku menjadi cercah. Harapan di saat tak ada kemungkinan untuk menjadi nyata.

Malam ini seharusnya aku menjadi pelengkap. Melengkapi kesempurnaanmu.

Malam ini ternyata aku hanya sebatang lilin. Sebelum kamu bangun pada akhirnya nanti, aku sudah tiada lagi. Aku titip salam lewat cahayaku malam ini.

Aku rindu.

Minggu, 09 Juni 2013

Tidak Seperti Biasanya, Ada Pelangi di Langit Senja

Seperti biasanya, weekend selalu aku nikmati dikota lahir. Apalagi sejak semester2, tiap minggu pulang terus gara-gara ngambil jum'at libur. Tapi kali ini beda, liburnya lebih lama, dari hari Rabu aku di Pekalongan, karena ada tanggal merah dihari Kamis nya. Istilah kerennya...long-weekend.

Dan seperti biasanya, yang aku lakuin jika pulang ya ngabisin waktu bareng keluarga, temen, dan...pastinya juga basket. Sama keluarga udah kewajiban bangetlah, kalau temen ya dihabisin buat nongkrong-nongkrong, ngoceh ngalur-ngidul, sama pastinya PS-an haha. Buat yang terakhir, itu bukan sekedar ngabisin waktu aja, tapi udah jadi kebutuhan. Tanpa basket hidup aku serasa sebatang kara deh, ibaratnya kopi tanpa gula, pait. Cielah.

Kamis, 06 Juni 2013

Rinduku Dalam Diam



Sangat terasa sekali, betapa beban rindu ini begitu susah dikendali.

Sudah dua minggu aku lostcontact denganmu, yang berarti sudah dua minggu juga aku menyimpan rasa ini, rasa rindu yang selalu bergejolak dalam hati. Aku tersadar rasa ini semakin gagah, membentur-benturkan dirinya ke dinding jiwa, membuatku hampir gila.

Bukan inginku untuk berdiam diri untuk tidak berkomunikasi denganmu. Tapi aku hanya mencoba untuk lebih mengertimu, mengerti dengan semua keadaan sibukmu.  Dalam diamku bukan berarti aku mengacuhkanmu, bukan berarti kamu lepas dalam kepedulianku. Aku tahu kalau dua minggu ini kamu masih menjalani ujian kenaikan kelas, aku tahu kamu butuh konsentrasi tinggi untuk meraih hasilmu. Karena itu, aku melakukan ini. Memenjarakan rindunya sendiri, begitu besar egoku menahan rasa rindu yang ingin menyeruak keluar, terbang bebas ke hati tuannya untuk bersandar.