Aku harap bisa melihat mata hitam pekat nan tajam itu lagi.
Dengan rambut yang tertutup oleh balutan kerudung. Aku bisa tenggelam
berlama-lama disana. Ditatapan tajam mata itu dan di anggun kerudungmu.
Aku harap bisa membuatmu tertawa lagi, dengan
gurauan-gurauan berbau pembullyan yang aku lontarkan ke kamu. Atau hanya
sekedar candaan genit yang aku tujukan padamu. Katanya, orang sering bisa jatuh
cinta hanya dengan membuatnya sering tertawa.Tapi aku melakukannya tidak untuk
membuatmu jatuh cinta, meski aku tak berhenti memimpikannya. Aku melakukannya
karena aku memang suka lihat kamu tertawa. Kalau memang ternyata kamu bisa
jatuh cinta, mungkin itu hanya bonus saja.
Aku harap bisa menemanimu lagi, bersama melalui satu hari
penuh memori. Dengan mengajakmu untuk pergi nonton MIKA, dibarengi dengan sikap
yang kikuk, salah tingkah. Saat bersamamu dan teman-temanmupun sama, tetap saja
kikuk. Diselingi dengan mengisi perut masing-masing di KFC, masih aja sama, kikuk.
Tapi ada satu hal yang mampu aku lontarkan disaat seperti itu. Ya,
kalimat-kalimat berbau pembullyan. Kita berdua saling bully satu sama lain
sambil terlingkar senyum di wajah kita. Kita gila, tapi kita menikmatinya.
Karena bagiku, kalau bersamamu, membuang waktu tidak pernah benar-benar berarti
membuang waktu. Aku menikmatinya, lebih dari yang kamu tahu.
Aku harap bisa mendengar leluconmu tentang pembullyan yang
kamu lontarkan kepadaku. Semua tentang pembullyan yang kamu lontarkan, aku
menikmatinya. Kamu boleh mengatakan apapun, asal kamu bisa tertawa aku juga
bisa ikut tertawa.
Aku harap bisa berdua denganmu lagi, menghabiskan waktu dua
jam di tempat hiburan Timezone dan karaoke mini Matahari Mall Pekalongan,
Menikmati kebersamaan dalam ketersingkatan. Sesuatu yang tidak kita dapat hanya
dengan melalui pesan singkat.
Hey, kamu...
Pernahkah sesekali menggunakan waktumu yang teramat sibuk
untuk mengenang kembali memori singkat itu, seperti sekarang ini yang aku
lakukan padamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar